Kamis, 10 Oktober 2024
Kamis, 30 Mei 2024
Konsep Desain dalam Berkomunikasi dengan Data
Pada preattentive attributes yang kita pelajari sebelumnya kita telah belajar bagaimana memusatkan perhatian audiens terhadap informasi yang kita berikan. Namun, untuk membuat visualisasi kita lebih menarik maka kita perlu menggunakan beberapa ilmu pokok desain. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk dapat berpikir sebagai seorang desainer.
Pada bagian ini kita akan belajar bagaimana pola pikir desainer dan bagaimana konsep desain tradisional dapat diterapkan untuk berkomunikasi dengan data. Terdapat 3 poin utama dalam desain yang akan kita bahas yaitu affordances, accessibility, dan aesthetics. Seorang desainer dapat membedakan mana desain yang baik dan yang tidak dengan membiasakan diri dengan beberapa aspek umum beserta contoh-contoh desain yang ada. Kita akan belajar dan menanamkan kepercayaan diri pada insting visual dengan mempelajari beberapa tips untuk diikuti dan disesuaikan ketika hal-hal dirasa kurang tepat pada sebuah visual.
Affordances
Dalam istilah desain, semua benda memiliki fungsinya masing-masing. Seperti halnya ketika kita melihat sebuah tombol, secara insting kita langsung tahu bahwa tombol perlu ditekan untuk mengaktifkannya. Karakteristik ini menunjukkan bagaimana sebuah objek seharusnya berinteraksi. Karakteristik dan sifat ini dinamakan affordances. Nah bagaimana kita menerapkan konsep affordances ke dalam visualisasi data?
Penerapan konsep tersebut pada dasarnya berupa implementasi desain visualisasi data yang wajar dan umum sehingga audiens secara insting akan fokus pada informasi penting yang ingin Anda utarakan.
- Gunakan warna yang umum
Sehari-hari kita sudah terbiasa melihat warna merah untuk menandakan informasi negatif dan warna hijau atau biru untuk menandakan informasi yang positif. Gunakan kebiasaan itu sebagai dasar dari pewarnaan pada visualisasi data sehingga audiens dapat langsung mengerti apakah kesimpulan yang data Anda itu positif atau negatif. - Gunakan warna yang konsisten
Jika Anda telah menggunakan suatu warna, seperti kuning atau oranye, untuk menandakan suatu informasi yang penting, maka tetap gunakanlah warna tersebut untuk visualisasi selanjutnya. Jika audiens kamu sudah terbiasa melihat warna tersebut digunakan untuk menandakan data penting, maka mereka akan secara insting akan langsung fokus ke warna tersebut pada visualisasi berikutnya. - Gunakan posisi yang konsisten
Selalu gunakan posisi yang konsisten pada visualisasi data yang Anda buat. Sebagai contoh, jika judul telah diletakkan di sisi kiri atas, maka selalu gunakan posisi itu. Jika kesimpulan dari suatu grafik telah diletakkan di sisi kanan, maka selalu gunakan sisi kanan ketika membuat kesimpulan grafik berikutnya. Hal ini agar audiens mudah menemukan informasi yang dia butuhkan karena tanpa harus mencari-cari di mana informasi itu diletakkan.
Accessibility
Konsep ini membicarakan bahwa visual dan desain seharusnya bisa dimengerti dan digunakan oleh orang dari berbagai latar belakang atau kemampuan. Apakah termasuk penyandang disabilitas? Tentu, namun latar belakang dan kemampuan yang dimaksud itu konsepnya lebih luas. Sebagai contoh, apabila kita seorang sarjana ekonomi, maka hasil analisis dan visual yang kita buat harus dapat juga dimengerti oleh orang yang bukan berlatar belakang sarjana ekonomi. Ada beberapa hal yang dapat membantu Anda menerapkan konsep accessibility.
- Gunakan bahasa yang sederhana
Ketika Anda menggunakan sebuah istilah atau kata pada visualisasi data, apakah Anda dapat memastikan audiens mengerti istilah tersebut? Jika audiens tidak memiliki pemahaman kosa kata yang tepat, maka audiens dapat salah mengerti informasi yang Anda berikan. Maka dari itu pastikan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang umum, sederhana, dan tidak bertele-tele. - Visual harus dapat menjelaskan dirinya sendiri
Agar sebuah visualisasi dapat dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kemampuan, maka visualisasi tersebut harus dapat menyampaikan maksud Anda ke audiens tanpa perlu penjelasan dari Anda. Ketika sebuah grafik belum dapat menyampaikan maksud kita, maka tambahkanlah teks yang dapat menyampaikan maksud tersebut.
Aesthetics
Estetika mungkin terlihat berlawanan dengan apa yang disampaikan pada pembelajaran sebelumnya. Namun, yang dimaksud dengan estetika di sini bukanlah menambahkan sesuatu sehingga membuat visual lebih menarik. Tapi bagaimana kita membuat pilihan warna, bentuk, dan posisi menjadi satu kesatuan yang menarik. Apakah estetika itu penting? Ya tentu saja, karena seperti kebiasaan kita apabila melihat sesuatu yang kurang menarik atau tidak indah maka kita cenderung memberikan kesan negatif walaupun belum mengerti secara lebih detail.
Lihat kedua gambar di atas. Pada gambar pertama kita melihat penggunaan banyak warna yang sangat mencolok sehingga mengurangi nilai estetika. Hal ini dapat membuat audiens mempertanyakan tingkat profesionalitas dari pembuat visual sehingga menurunkan kepercayaan terhadap data. Konsep ini berlaku juga untuk alignment yang tidak rata dan penggunaan kotak merah untuk total persentase dari sebuah kelompok kategori. Pada gambar kedua kita merapikan beberapa hal mulai dari pemilihan warna, menghilangkan garis-garis, dan perbaikan posisi. Dengan adanya sedikit perubahan sedemikian rupa, tampilan visual jadi jauh lebih baik.
Sumber ; dicoding.com
Popular Posts
-
Paket kemitraan 85juta, Sukses Bisnis Laundry ?. Ada 1 alasan kuat kenapa saudara sedulurku yang minat berbisnis laundry, mempercayakan inv...
-
Paket Usaha Laundry Lengkap terima beres 088215238283 3 mesin cuci samsung 16kg 3 pengering speedqueen 15kg Rumah mesin 3 set lebihin 1 spac...
-
harga/Rp.17.500 off/Rp. diskon/% keterangan ml/800 Detergent Cair Mesin Metic Laundry. Wangi dijemur dan dipakai sehari-hari. Pa...
Bergabunglah dengan Laundry ASRI
Workshop Sukses Bisnis Laundry dirancang untuk membantu Anda mengelola acara promo, pelatihan, dan workshop sesuai kebutuhan. Tingkatkan keterampilan Anda dan raih kesuksesan bersama kami!
Daftar Gratis Sekarang